Menggapai Haji Mabrur Bersama KBIH Yayasan Dian Al Mahri
- Sunday, April 09, 2017
- by
- RidwanulHakimSoebki
Haji. Secara lughawi bisa dimaknai dengan sengaja datang ke Mekkah dan tempat suci lainnya untuk melakukan serangkaian ibadah dengan syarat dan rukun yang telah ditetapkan. Ia merupakan rukun Islam kelima dan wajib hukumnya bagi muslim yang mampu.
Sejatinya yang terpenting dalam haji ini, selain niat tentunya adalah, membekali diri dengan taqwa. Berhaji tidaklah sebatas mendokumentasi kesan-pesan seperti umumnya bepergian. Tetapi, memiliki konsekwensi dan tanggung jawab ibadah. Haji, juga umrah, merupakan kifarat (penebus) dosa dan surga balasannya, berikut biaya yang dikeluarkan merupakan infaq fii sabilillah. Inilah haji mabrur (QS Ali ‘Imron 3 : 96-97).
Untuk menggapai haji mabrur itu, Allah Swt telah menuntun manusia tanpa pandang derajat, pangkat, suku, bangsa maupun golongan melalui seluruh ritual ibadah yang telah ditetapkan. Diawali dengan niat ber-ihram dan wukuf di padang Arafah, melontar jumroh, Thawaf Ifadhah dan tahallul.
Bukankah ihram merupakan simbul-simbul peringatan Allah bagi manusia, supaya menyadari kelemahannya? Prosesi menjalani ihram, sejatinya mengembalikan pada kesucian diri manusia seperti ketika lahir ke dunia. Selama ihram (haji), manusia dilarang keras menodai kesucian dirinya yang kemudian dipertanggung jawabkan di padang mahsyar, yang diingatkannya dalam potret wukuf di Arafah.
Bagi wanita, haji dikategorikan sebagai jihad. Karena memang membutuhkankan kesungguhan ekstra di dalam memelihara kesucian dirinya. ”Jihad kaum wanita adalah haji ke Ka’bah,” begitu sabda Rasulullah Saw dalam hadits diriwayatkan Imam Ahmad (23741). Sehingga, kemudian banyak wanita yang berusaha keras menunda masa haid ketika berhaji.
KBIH Yayasan Dian Al-Mahri, Haji Khusus Kubah Emas
Penyelenggaraan manasik haji dan umroh adalah salah satu program KBIH Yayasan Dian Al Mahri dan Haji khusus Kubah Emas, yang didedikasikan untuk memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya. Bertujuan membina dan mempersiapkan calon haji agar dapat menunaikan ibadah hajinya dengan baik dan benar.
Pelaksanaan manasik itu sendiri terdiri dari bagian teori dan praktek lapangan yang bertujuan agar jamaah dapat beribadah sesuai dengan tata cara yang sesungguhnya. Miniatur ka’bah pun dibuat dibagian halaman dalam area Masjid Kubah Emas untuk manasik thawaf.
Rangkain manasik haji ini dimulai pukul 03.00 dengan melakukan i’tikaf dan muhassabah di Masjid Kubah Emas, kemudian dilanjutkan sholat shubuh berjamaah dan renungan napak tilas haji yang disampaikan oleh Pembimbing Ibadah. Setelah makan pagi langsung pelaksanaan thawaf, sa’i, wukuf hingga pelemparan jumroh berlangsung disekitar kawasan masjid Kubah Emas, sampai dengan selesai.
Lebih jauh lagi tentang KBIH Yayasan Dian Al Mahri dan Haji khusus Kubah Emas, Drs H. Maimun Al Rasyid, Ketua Yayasan Dian Al-Mahri menjelaskan, berharap akan menjadi suatu yang bisa di percaya dan selalu amanah serta akan selalu berkembang dan bermanfaat untuk umat manusia. Bertekad untuk memberikan yang terbaik dalam pelayanan, selalu berpijak pada nilai-nilai islami. Peningkatan Kualitas Sumber Daya sebagai landasan dasar dalam memberikan layanan terbaik demi kepuasan Jamaah Haji dan Umroh.
KBIH Yayasan Dian Al Mahri dan Haji khusus Kubah Emas adalah penyelenggara umroh, haji reguler dan haji khusus. Pengalamannya yang sudah 20 tahun mengantarkan dan memberikan konsep persaudaraan, yaitu bagaimana membuat orang mampu untuk berhaji atau umroh sekaligus membuat kepercayaan dan keyakinan kepada Allah yang lebih tinggi. berdiri pada tahun 1995 dan hingga kini sudah berhasil memberangkatkan sekitar 10.000 jamaah, baik jamaah umroh, haji reguler dan haji khusus.
Ibu Hj. Dian Juriah Maimun Al Rasyid sendiri langsung sebagai Komisaris, sedangkan Ketua Yayasan Dian Al-Mahri adalah Drs H. Maimun Al Rasyid. Untuk Penanggungjawab Operasional langsung dipimpin oleh Drs. H. Edy Sarwono dan Ibu Hj Ratu Ayu Noviyanti.
0 comments:
Post a Comment