LPI Al Azhaar: Dari tpa menjadi sekolah islam Terlengkap
- Sunday, April 09, 2017
- by
- RidwanulHakimSoebki
![]() |
Bangunan sekolah Al Azhaar tampak depan / Foto: Redon |
Meski Amin Tampa (alm) berlatar belakangan Sarjana Hukum, tapi kepeduliannya dalam dunia pendidian tak diragukan lagi.Berbekal semangat yang tinggi, pria asal Sulawesi itu berhasil mengembangkan Lembaga Pendidikan Islam (LPI) AL Azhaar. Buktinya meski awalnya LPI Al Azhaar hanya pendidikan Taman Baca Al Quran, kini telah berkembang menjadi lembaga pendidikan formal, mulai dari jenjang pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) hingga pendidikan menengah dan kejuruan.
Diawal berdirinya sekitar awal tahun 1990, LPI Al Azhaar Tulungagung merupakan sebuah Taman Pendidikan Al Qur’an. Saat itu, Amin Tampa memang begitu berkeinginan di Tulungagung ada TPA/TPQ. Belakangan kerja kerasnya membuahkan hasil. Taman Pendidikan Al Qur’an pun berdiri. Letaknya yang strategis di Kepatihan Tulungagung membuat lembaga pendidikan itu cepat berkembang. Berbagai inovasi dikembangkan. Tak heran bila belakangan, TPA/TPQ Al Azhaar menjadi rujukan bagi lembaga serupa di Tulungagung.
Meski begitu, pengembangan TPA/TPQ AL Azhaar tidak berhenti. Upaya pengembangan terus dilakukan. Salah satunya, selama mengelola TPA / TPQ Al Azhaar, Amin selalu merasa prihatin. Penyebabnya karena anak muridnya setelah mengikuti pendidikan Al Qur’an selalu terputus ketika anak tersebut menempuh pendidikan formal. Ketika anak sudah masuk sekolah formal, pendidikan taman Al Qur’an seringkali tidak dilanjutkan. Kondisi itu juga dirasakan para wali santri. Bahkan para wali santri mengharapkan TPA/TPQ Al Azhaar membuka lembaga pendidikan formal, seperti Taman kanak-kanak dan Sekolah Dasar Islam. Keinginan itu sejalan dengan rencana pengembangan TPA/TPQ Al Azhaar.
Gayung pun bersambut, dengan bantuan dari berbagai pihak pada tahun 1993 didirikan TK Islam Al Azhaar, dengan model Full Day School. Berdirinya, TK Islam Al Azhaar mendapat dukungan para wali santri. Itu pula yang membuat TK Islam Al Azhaar terus berkembang. Belakangan, sekitar tahun 1994, pendirian SD Islam Al Azhaar mulai di rintis. Saat itu diawal berdirinya hanya memiliki 5 murid di kelas I. Pembenahan pun dilakukan. Termasuk membuat payung hukum pendidikan formal. Bahkan mulai tahun 1994 hingga 1995 Amin Tampa menghubungi tokoh-tokoh masyarakat di sekitar Kepatihan dan Tulungagung. Ia mengajak para tokoh masyarakat untuk bergabung mendukung berjalannya TK dan SD. Alhasil, para tokoh masyarakat tersebut, bertekad mengabdi bersama di Yayasan, yang diproses formal dengan akte notaris No. 8 tahun 1995.
![]() |
Kegiatan Siswa-siswi mulai dari SD, SMP, dan SMU / Foto: Redon |
Dengan keberadaan yayasan tersebut akhirnya cakupan dakwah cukup luas. Sebab untuk pengelolaan pendidikan secara khusus tetap diamanahkan pada Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Al Azhaar. Perkembangan selanjutnya didirikan jenjang : Play Group tahun 1998, Taman Asuh Bayi dan Balita tahun 2000, dan SMP serta Pra Play Group pada tahun 2001. Belakangan di tetapkan 5 Mei 1993 ditetapkan sebagai berdirinya LPI Al Azhaar. Dalam perjalanannya, LPI Al Azhaar semakin berkembang dan mulai di percaya oleh masyarakat.
Di tengah berkembangnya LPI Al Azhaar, pengelola LPI Al Azhaar, Amin Tampa pada Desember 1997, di panggil oleh sang kholik untuk menghadapNya. Duka yang mendalam menyelimuti LPI Al Azhaar. Atas kesepakatan ustadz Ihya' Ulumudhin sebagai pimpinan Pondok Al Haramain Pujon, beliau menunjuk H. Imam Mawardi untuk menggantikan kepemimpinan almarhum Amin Tampa. Dengan kesepakatan dan persetujuan dari semua pihak akhirnya Imam Mawardi menggantikan kedudukan Amin Tampa sebagai Direktur LPI Al Azhaar. Selanjutnya ustadz, ustadzah dan wali santri merapatkan barisan untuk melaksanakan program-program yang sudah di rancang Al Azhaar.
Ada sejumlah program yang dikembangkan LPI Al Azhaar. Diantaranya: Taman bayi dan balita, PAUD, TK, SD, SMP, SMA dan SMK Farmasi. Pengembangan lain yaitu Pesantren putra dan putri, pondok Al Qur'an, Griya Sehat, Lagzis, Kolam Renang, LKP English Course, PKBM, BMT, Alazindo Group, Penyelenggaraan makan sekolah, Radio Komunitas Al Azhaar FM. Tentu saja program ini bisa berjalan baik atas dukungan dan kerjasama dari wali santri, ustadz, ustadzah dan masyarakat.
Semakin berkembangnya LPI Al Azhaar memberi ruang baru dan pengalaman baru bagi para ustadz dan ustadzah Al Azhaar untuk selalu kreatif, inovatif dalam segala perubahan yang terjadi dalam dunia pendidikan. Dengan berdasarkan azaz Al Qur'an ditanamkan sebagai dasar dari semua sumber ilmu yang kami berikan kepada seluruh santri kami. Tiada kata yang terucap kecuali syukur atas jerih payah beliau berdua untuk melanjutkan estafet perjuangan dalam pendidikan.
Pengalaman dari LPI Al Azhaar diikuti oleh LPI lainnya di Tulungagung sehingga semakin banyak LPI yang ada di Tulungagung sebagai wadah Sekolah Islam yang menjadi pilihan untuk Warga Tulungagung. Jalinan silaturahmi antara sekolah islampun terwujud dengan diadakannya majlas serta kegiatan perlombaan sebagai ajang prestasi santri antar lembaga islam.
Tahun berjalan terus, persaingan antar sekolah semakin kompetitif, program selalu berbenah … Alhamdulillah cita-cita yang di niatkan terwujud satu demi satu. Tahun 2013 di mulai kelas Tahfidzul Qur’an, yang di mulai di jenjang SD dengan pengawalan Program Ekstrakulikuler yang di kepalai ustadz Muhammad Ma’sum, S.T dan kesiswaannya Tuti Haryati, M.Pd beserta tim Tahfidz yang dikawal oleh ustadzah Siti Sholihah, S.Pd dan Sibyana, S.PdI, kegiatan tahfidz berjalan lancar yang akhirnya di bentuk menjadi kelas tahfidz baik di jenjang TK, SD, SMP maupun SMA/ SMK Farmasi.
Perkembangan Tahfidz semakin nyata dan membuahkan hasil ketika awal tahun ajaran baru para kyai dan ustadz H. Imam Mawardi menandatangani untuk Indonesia bahwa “ dengan mempunyai amalan 3 Juz “ santri bisa memilih Universitas UB dan UIN dalam bidang fakultas apapun kecuali kedokteran harus sudah mempunyai minimal amalan 20 Juz. Berita yang menggembirakan ini semakin mantap ketika dosen UB silaturahmi ke Al Azhaar untuk meminta santri SMA Al Azhaar yang sudah siap kuliah. Dengan membentuk Generasi Robbani Insya Allah kebaikan yang sudah dicita-citakan telah terwujud satu persatu. (Tuti Haryati)
0 comments:
Post a Comment